Monday 27 August 2018

STAYCATION AT BROWN FEATHER HOTEL CANGGU & KAJANE YANGLONI UBUD


Sebelum ada Shakeil, saya dan suami senang menyempatkan waktu untuk staycation. Iya, kami berdua sangat menikmati keseruan dan sensasi melepas penat ala staycation. Ga jauh-jauh dari rumah (dan kantor suami), tapi tetap berasa liburan. Pulang-pulang langsung berasa refreshed, recharged. Happy deh pokoknya. Nah kalau sekarang setelah ada bayi, gimana yah?

Sesungguhnya sebelum saya mencetuskan ide staycation kepada suami, saya terlebih dahulu berpikir. 

Ribet ga ya bawa bayi menginap di luar? Bawaannya akan sebanyak apa ya? Kalau Shakeil ga betah gimana?

Apalagi Shakeil sudah memasuki masa-masa MPASI. Yang mana sudah tidak sesimpel ketika masih ASI eksklusif. Ada makanan yang perlu dimasak, ada peralatan makan yang harus dibawa, ada mental seorang ibu yang wajib disiapkan, dan lain-lain. Dengan lantang saya akui kalau saat itu saya kurang pede kalau harus bertiga saja menginap di luar rumah (saya, suami & anak). Biasanya sehari-hari kan ada yang asisten rumah tangga yang membantu menyiapkan beberapa perintilan. Meskipun begitu, saya tetap bertekad untuk mencobanya. Kalau ga sekarang, kapan lagi? Hitung-hitung latihan sebelum liburan lebih jauh ya kaaan (ngareeep!).

Walaupun diawali dengan beberapa kecemasan plus kekhawatiran, setelah dijalani ternyata semua yang saya khawatirkan itu ga ada yang terjadi tuh. Alhamdulillah berjalan lancar, aman sentosa dan super menyenangkan. Anak bayi yang sangat kooperatif dan suami yang helpful jadi faktor utama yang menjadikan staycation kami ini sukses. Wohoo! Kesuksesan ini otomatis membuat saya ketagihan hahaha.

Dalam dua bulan terakhir, kami berkesempatan staycation di dua tempat. Yang pertama di Brown Feather Hotel Canggu serta staycation ke-2 di Kajane Yangloni Ubud.

STAYCATION #1 : BROWN FEATHER HOTEL

Staycation pertama ini merupakan bentuk selebrasi atas anniversary saya dan suami yang ke-11 di tanggal 20 Juli 2018. Tepatnya anniversary pacaran, bukan pernikahan. Walaupun sekarang sudah ada tanggal sakral yang baru yaitu tanggal pernikahan, hari jadian kami tetap akan kami ingat dan kenang selalu karena ya memang se-spesial itu :)



Kali itu saya mencari penginapan yang tidak terlalu jauh dari kantor suami di Kuta, karena malamnya terdapat kemungkinan adanya panggilan tugas. Setelah pencarian di internet, saya pilih Brown Feather Hotel yang berlokasi di Batu Belig, Canggu. Waktu tempuh dari Brown Feather ke kantor suami sekitar 20-30 menit. Dekat kan?

Kesan pertama saat sampai di Brown Feather : asri, adem, homey. Di tengah panasnya Bali, saya masih bisa merasakan hawa yang sejuk dan asri. Surprised & cinta banget deh! Apalagi disini banyak sekali spot instagramable yang bisa dieksplor. Idaman para netizen jaman now banget ga sih? Hahaha. Untuk kamarnya, saya memilih kamar di lantai atas yang langsung berhadapan dengan sawah. 


Kamar yang saya pilih tidak terlalu besar namun tetap terasa nyaman. Apalagi di kamarnya terdapat balkon yang dilengkapi dengan kursi untuk duduk santai. Saya menghabiskan sore itu dengan menikmati sepoi-sepoi udara Canggu di balkon kamar. Malam harinya saya menemani suami yang bertemu dengan rekan dari Jakarta di The Lawn, Canggu.

Keesokan harinya, saya dan suami mengajak Shakeil berenang. Ini pertama kalinya Shakeil berenang di kolam renang dewasa. Awalnya saya pikir Shakeil akan rewel karena air kolamnya dingin. Eh tenyata malah happy banget si bayi! Tangannya asyik kecipak-kecipuk sambil tertawa cekikikan bersama papinya. Gemes!



We were truly enjoying our stay here.

Oh, ada satu yang kurang. Disini tidak disediakan baby chair. Jadi kami sedikit kesulitan saat sesi makan Shakeil. Semoga ke depannya akan ditambahkan fasilitas baby chair ya.

Brown Feather Hotel
Jalan Batu Belig No.100, Kerobokan, Kuta, Kabupaten Badung, Bali
(0361) 4732165

STAYCATION #2 : KAJANE YANGLONI UBUD

Staycation kedua kami ini benar-benar serba mendadak! Mendadak pesan hotel, mendadak packing, mendadak semuanya. 

Di hari Idul Adha, kami tidak mudik ke Bandung. Pertimbangannya adalah karena suami hanya bisa bebas tugas di hari-H lebaran saja (22/8). Tanggal 21 malamnya, saya berinisiatif mengajak suami dan bayi berenang berhubung hari itu suami bisa off dinas. Suami mengiyakan, namun kami belum menentukan akan berenang dimana karena sudah terlalu ngantuk.

Keesokan harinya setelah salat ied suami nyeletuk, "Gimana kalau kita staycation aja? Mumpung libur nih". Jelas gak saya tolak dong ya :P

Akhirnya pagi itu kami hunting hotel sambil packing terburu-buru. Riweuh banget karena Shakeil sedang sedikit rewel. Wajar sih.. Anak bayi biasanya baru bangun jam 7 pagi, saat Idul Adha kemarin sudah saya mandikan sejak jam setengah 6 pagi hahaha maaf ya de!

Tak lama, pencarian berakhir dan kami pun memilih Kajane Yangloni Ubud sebagai lokasi staycation kami yang ke-2. 

Di Ubud. 

Iya, Ubud! Ubud yang selalu jadi tempat liburan favorit saya itu lho. 

Girang? Banget lah! :D

Pada hari itu, kami baru meluncur dari Denpasar sekitar pukul 4 sore karena sebelumnya kami terlebih dahulu menghadiri acara open house yang diselenggarakan oleh atasan suami. Perjalanan Denpasar-Ubud berkisar 1 jam. Sekitar pukul 5 kami tiba di tujuan. Sesampainya disana...



AMAZED! Apa yang kami lihat dan rasakan benar-benar beyond expectation! Saya dan suami langsung senggol-senggolan sambil senyam-senyum saat diantar tur oleh staff. Hijaunya, ambience-nya, asrinya, interior, bahkan kelengkapan toiletriesnya pun membuat kami tertegun.

Suasana hotel yang cenderung sepi untuk kami menjadi poin plus. Kami memang bercita-cita menyepi sejenak dari hingar-bingarnya kota. Terutama suami yang sehari-hari berkutat pada dinamisnya kehidupan kerja di Kuta.

Kami bermalam di Uma Mansion, salah satu tipe kamar yang ada di Kajane Yangloni Ubud. Berdasarkan rekomendasi staff, view paling bagus berada di lantai 4. Tanpa pikir panjang, kami pun memilih kamar yang ada di lantai 4. Dan memang benar, pemandangannya indah sekali! Kamarnya pun sangat cantik.



Malam itu kami tidur cepat karena sudah berniat untuk berenang paginya, jadi ya hemat-hemat tenaga hehe. Tidur kami sangat nikmat, berkualitas dan nyenyak. Shakeil pun bangun dengan mood yang sangat bagus. Begitu bangun, saya langsung mengajak Shakeil sarapan terlebih dahulu di balkon kamar kami. Untungnya pihak hotel menyediakan baby chair di kamar, jadi Shakeil bisa sarapan dengan nyaman. Ditambah dengan bonus pemandangan matahari terbit tepat di hadapan balkon. Indahnya, Masha Allah..

Anyway, sempat ada drama. Saat Shakeil sarapan, tiba-tiba ada gempa. Gempa saat berada di lantai 4 lho ini. Panik? Jelas! Kami langsung berlari dan turun melalui tangga darurat. Untungnya tidak terdapat gempa susulan. Walaupun tidak dipungkiri kalau kami cukup shock dan parno. Hanya bisa bermodal kesigapan dan doa ke Allah agar selalu dilindungi.


Seselesainya Shakeil sarapan, giliran saya dan suami yang meluncur ke restoran untuk sarapan. Di restoran, saya baru menyadari kalau keluarga kami satu-satunya tamu lokal yang ada disana. Dugaan saya mungkin saat ini  Kajane Yangloni ini lebih dikenal di kalangan turis mancanegara ya.

Setelah sarapan, acara selanjutnya adalah mengajak Shakeil main di rumput serta berenang! My baby was soooo happy!




Seusai berenang, kami pun bersiap untuk pulang dan kembali menyambut realita. Tentunya dengan hati yang lebih sejuk dan pikiran yang lebih tenang. Blessed. Alhamdulillah.





KajaNe Yangloni Ubud
Jl. Peliatan I, Peliatan, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571
(0361) 979270

***

Siapa yang hobi staycation juga seperti saya? Cerita-cerita yuk.. Saya sedang mencari tempat lain yang cocok dijadikan tempat staycation di Bali atau Bandung. Kalau ada ide, boleh bisikin ya hehe. Terima kasih sudah berkenan membaca!

No comments:

Post a Comment