Mixed feeling.
Itu yang saya rasakan saat dengar kabar bahwa suami akan menjalani pendidikan di Jakarta selama tiga bulan.
Senang karena tentunya saya akan ikut serta. Jadi bisa dekat dengan kota kelahiran yang selalu dirindukan, Bandung. Ah, ga sabar!
Tapi..
Bingung juga rasanya karena akan meninggalkan Bali. Saya sedang promil dengan dr. Ilyas Angsar di Denpasar. Berarti harus stop dong ya.. Selain itu, komunitas blogger saya di Bali sedang banyak rencana yang akan diwujudkan dalam waktu dekat ini. Duh gimana dong..
___
Di tengah kebingungan saya hari itu, saya tiba-tiba malu. Malu karena sempat-sempatnya mengeluhkan suatu rezeki. Kesempatan pendidikan suami saya harusnya disyukuri. Banyak hal positif yang bisa diambil.
Sony mendapatkan ilmu baru yang akan jadi bekal karirnya nanti.
Kami bisa menghabiskan banyak waktu dengan orangtua tersayang.
Kami jadi mudah untuk bertemu dan kangen-kangenan dengan teman-teman.
Program hamil bisa dilanjutkan dengan tenang dan damai di Jakarta/Bandung; karena kesibukan pendidikan nanti notabene akan lebih landai dibandingkan saat bekerja di Kuta yang mana bisa 24 jam lebih saya tak jumpa dengan suami saya.
Nanti bisa melahap kuliner-kuliner khas Bandung yang biasanya hanya dilihat di Instagram.
Dan hal-hal baik lainnya. Yang tak terhitung banyaknya.
___
Bagi seseorang yang memang defaultnya plegmatis dan pesimis seperti saya; berpikir positif dan optimis itu memang harus sering-sering dipaksakan, dibiasakan. Mama saya seringkali bilang setiap kali saya berkeluh kesah, "Kak, kapan pun kita merasa sedih atau dalam keadaan sulit, tetap husnuzon (berbaik sangka) sama Allah yah.. Harus selalu yakin kalau Allah Maha Tahu hal terbaik untuk umat-Nya..".
Pesan beliau ini akan selalu saya ingat dan tanamkan di hati.
Selalu husnudzon dengan segala rencana dari Yang Maha Baik.
Pasti bisa, insya Allah. :)
iyaa mba bia smua patut disyukuri yaah yg ud nikah worry pgn py anak yg jombloh worry kapan nikah hahaha *kok jd curhat sih
ReplyDeleteIyah shan, pasti selalu ada yg bisa disyukuri yah. Sebelum ngeluh harus berkaca dulu; udah bersyukur blm dikasih sehat, orangtua yg sayang sm kita, dll.. Hehe :)
DeleteSemangat Bia! Everything happens for a reason, I do believe <3
ReplyDeleteThank you gian semangatnyaa! It means a lot :)
DeleteSemangat kak bia! aku ngerti susahnya optimis, tapi semuanya emang berawal dari pikiran kita sendiri kan ya. aaak pasti kangen nih sama kak bia ><
ReplyDeleteMamaci neng viniiii.. Iya harus dibiasakan utk ngelihat sisi baik dr segala sesuatu yah kita. Saling mengingatkan yaa! Will be missing you tooo T_T
DeleteSemangat Mbak, optimis yaa, pasti gelisah dan galau tapi rencana Tuhan selalu baik kok ;)
ReplyDeleteIya mbaa, selalu ada hikmah dan rencana baik dibalik semua rencana Yang Di Atas yah.. Thank you mbaaa, very kind of you :)
Deletesusah sih ya kak buat mikir positif 😩 kak bia mau pindah? gak balik lagi ke bali?
ReplyDeleteBalik lagi gia, Mei depan.. See you in three months yaaah!
Deletebenar sekali kak, dalam keadaan apapun kita harus tetap husnudzon..
ReplyDeleteIyaah, sebisa mgkn berbaik sangka ya dgn segala rencana-Nya :)
DeleteBia..
ReplyDeleteTetap husnuzon yaaa, inshallah nikmat ALLAH SWT selalu istimewa
km kapan-kapan ke jakarta ya. nanti kita meet up, aku bawa muter muter jakarta (*awas gak sampe puyeng kok )
Iyaaa sheil, bismillah yaaaah :) Aku udah di Jkt nih sheil dr hari minggu, yuk ajakin keliling jkt hihi.. Sampe Mei nih aku hehe lamaaa :D
DeleteSemangat untuk tetap berpikir positif ya Bia..
ReplyDeleteSelalu yakin setiap hal baik buruk itu ada hikmah dan pasti itulah jalan terbaik dari Allah SWT untuk Bia..
Btw..saya juga dalam kondisi yang mirip dengan kamu. Hanya saja, saya dan anak tidak memungkinkan untuk ikut menemani.
Makasih banyak mbaaaa :") Iya betul sekali, semua pasti ada hikmahnya..
DeleteSemangat mbaa! Kalau jarak jauh gt kita bantu doa dr jauh ya mbaa :)
tetap berpikir dan berprasangka baik
ReplyDelete